Kamis, 09 Mei 2019

Masjid Jogokariyan (ringkasan dari kajian ustadz Salim A. Fillah)

Masjid adalah pusat politik, pemerintah, syariat islam untuk suatu daerah
1. Nama.
Memberi nama sesuai nama kampung, area teritorial, tanggung jawab daerahnya, pemilik warga kampungnya. Dengan dengan nama masjid sesuai nama kampungnya maka wilayah dakwahnya jelas

2. Peta Dakwah.
Mempunyai data warganya:
         -    Data warga islam dan non islam
         -    Data ekonomi : status warga, pekerjaan, penghasilan dll.
         -    Data warga yang sudah baligh/belum
·         Yang sudah jamaah
·         yang sudah sholat- diundang jamaah dengan undangan mewah
·         Yang belum bisa sholat – diajari sholat, diajak jamaah
       -    Update data tiap ramadhan dalam bentuk peta (dalam bentuk warna-           warna dan simbol), hingga ada peta potensi warga-warganya

3. Pengorbanan takmir (ikut berkorban waktu, tenaga hingga menjadi bendahara 3), sehingga untuk menarik warganya terlibat di masjid dibentuk komunitas-komunitas masjid, ada ontel masjid, mancing masjid, batu akik masjid, sesuai minat mengikat hati warganya agar berjamaah di masjid. Ada jaminan mengganti sandal, sepeda motor yang hilang dari takmir, Ada hadiah untuk yang rajin ibadah.

4. Infak
   kreatif, dalam kotakk infak dituliskan keutamaan2, proposal kerja sama dll, pendekatan saling menguntungkan, tidak ada yang memaksa atau mengganggu, hingga ada infak dalam bentuk tenaga, sperti penanggung jawab satu ruang toilet ditulis nama penanggung jawabnya di pintu toilet. Memasang spanduk “mohon mengganggu aktivitas ibadah, masjid masih dalam tahap renovasi, no. rekening :.............”.
   Segera didistribusikan untuk warga yang membutuhkan
         -    Warga sakit
         -    Warga membutuhkan dana untuk sekolah
        -    Warga tidak punya. Diinformasikan ada warga yang membutuhkan, maka warga dipersilakan membawa beras jimpitan ke masjid, dan beras nanti dibagikan bagi warga yang membutuhkan.

   5. Masjid menjadi tempat pelayanan dan mandiri
- Masjid terbuka 24 jam (nyaman dan dingin)
- Masjid disediakan tempat menginap, memberikan layanan musafir (ada yg gratis untuk duafa, dan ada yang berbayar/infak minimal)
- Disetiap kotak amal, dituliskan “biaya operasional masjid dalam 1 minggu Rp. ............., maka bila anda berinfak minimal Rp.... anda sudah ibadah mandiri (tidak subsidi malah mensubsidi)”.
- Anak-anak muda boleh mengerjakan tugas di masjid, pingpong, karambol dll, alat2 olahraga. Yang penting mereka seneng berada dimasjid.

6. Menarik dalam ajakan ibadah
            -    Ada presensi untuk mendapatkan hadiah bagi jamaah
           -    Sholat subuh disediakan kopi dan hadiah
        - Ada kajian-kajian dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar