Pandemi covid 19 sudah berlangsung berbulan-bulan dan mengikis humanity para human dan khususnya melemahkan mukmin.
Sebagai contoh dari segi human :
- Kecenderungan cari selamat untuk pribadi.
- Mengurangi kebersamaan dimana manusia pada hakikatnya adalah makhluh yang tidak bisa hidup sendiri.
- Hilangnya kepedulian menolong secara fisik dan rohani, dikarenakan ketakutan terhadap covid yang berlebihan.
- Munculnya prasangka-prasangka yang tidak baik.
- Kesimpang siuran berita yang tidak benar.
- Sangat masifnya kerugian-kerugian (contoh paling mengerikan adalah masa depan pendidikan, dan masa depan akhlak manusia).
Sebagai contoh dari segi orang muslim :
- Jamaah sholat berkurang, bahkan sholat Jumat.
- Silaturrahim berkurang.
- Bersalaman sesama muslim yang di sunahkan juga sirna.
- Pendidikan islam semakin sirna (dikembalikan kepada orang tua masing-masing)
- Banyak jenazah muslim yang mungkin bukan akibat covid tidak dimakamkan secara islami (yang seharusnya wajib kifayah).
- Mukmin bersepakat bertawakkal dengan tetap menjaga kebersihan, memakai masker, mencuci tangan dan berwudlu.
- Setelah bertawakkal maka mukmin berserah kepada keputusan Alloh, bersepakat bersatu, bersilaturrahim, tetap beraktifitas dan beribadah sesuai tuntunan nabi, kecuali bagi yang sakit/udhur syar'i.
- Tetap sholat berjamaah dengan rapat, sholat jumat dengan rapat, memandikan dan memakamkan jenazah sesuai kewajiban dan rukun-rukunnya (tetap memakai masker dan menjaga kebersihan).
- Tidak perlu menjaga jarak namun disarankan memakai masker dan menjaga kebersihan, kecuali bagi yang sakit disarankan untuk agak memisahkan diri karena ada udzur.
- Apabila ada yang meninggal dikarenakan covid, maka mukmin yang sehat sepakat tetap mengurus jenazah sesuai hukum islam, memandikan menshalati. Peziarah disarankan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga kebersihan.