Rabu, 24 April 2013

Memulai Senin 22 April 13 (Part2)


Bila menghadapai suatu masalah yang rumit, biasanya... umumnya... terutama saya... mengubah masalah rumit tersebut menjadi sesederhana mungkin. Seperti ungkapan kerennya Gus Dur "Gitu aja kok repot...". Yup membuat sesuatu yang rumit menjadi hal yang sederhana.

Em... Tapi apasih masalah?. Dalam lingkup kehidupan, selain pengertian masalah pada umumnya, masalah adalah mencakup semua pertanyaan yang ada dalam setiap manusia. Setiap pertanyaan yang perlu ada jawaban. Sesuatu yang tidak kita ketahui dan ingin kita ketahui, juga adalah masalah. Ya...Masalah. Mungkin berasal dari bahasa Arab, Masya-Alloh, serius...! makna versiku artinya sesuatu yang masih berada diluar kemampuan kita, yang belum terjawab.

Em...Oke! Kembali ke masalah. Bagaimana menyederhanakan suatu masalah rumit?. Tidak perlu masalah rumit yang perlu disederhanakan. Coba kita ambil contoh, masalah rumit yang sederhana ini (rumit tapi sederhana?). Yup.. contohnya: kalau anak kita yang masih batita bertanya "Ayah, itu apa?". Kita pastinya mencoba menjawab secara sederhana supaya anak kita paham. Menjawab dari warnanya, fungsinya, rasanya... sesederhana mungkin. Itulah, yang rumit disederhanakan. Ingat waktu sekolah?. Didalam pelajaran Matematika, Fisika semua permasalahan disederhanakan menjadi hanya sebuah angka atau sebuah variable.

Biasanya masalah rumit, akan semakin rumit bila dibatasi oleh waktu. Kemudian semakin rumit juga bila masalah tersebut menentukan sesuatu hal yang sangat penting. Dan akhirnya tersebutlah masalah penting. Nah... Itulah, mengubah masalah yang penting menjadi tidak penting. Tujuannya apa?. Sederhana, supaya kita bisa tertidur dengan pulas memeluk istri ketika sudah malam.

Yup... Menyederhanakan masalah rumit.

Bagaimana kalau kita balik?. Merubah masalah tidak penting menjadi sangat penting. Dan supaya lebih menarik, atau judulnya "Merubah yang tidak menarik menjadi sangat menarik". Tepat!. Aku sudah berada dilantai tiga. Dan sedang akan melangkahkan kaki menuju tangga ke lantai 4. Di sebuah kantor tempatku bekerja. Betul!. Aku menganggap hari-hari ini tidak ada masalah penting maupun rumit. Pikiran ini sudah terlalu kosong. Perlu untuk dipicu. Tarik pedal gas lagi. Supaya kembali berlari. Yup...aku perlu merubah yang tidak menarik menjadi sangat menarik.

Huuft... Sungguh susah dan kepalaku mual. Perutku pusing. Pemikiran harus mendalam. Terbukti! bahwa tidak ada masalah... adalah masalah. Sudah ku coba paparkan mulai dari part 1. Ku coba menceritakan sesuatu yang sangat-sangat tidak penting dan sangat-sangat tidak menarik. Aku coba merubah menjadi semenarik mungkin seolah-olah sangat penting. Tentunya menarik dan penting bagiku. Sebelum anda yang membaca bilang "apanya yang menarik dan penting?". Bila anda menjadi koki sebuah restaurant, anda sekarang sedang dihadapkan masalah. Bagaimana anda menyajikan tempe goreng menjadi sangat menarik dan sangat enak. Yes... Masih untung saya bukan koki... pasti gosong tempenya.

Demikianlah kehidupan. Hidup manusia itu sungguh indah. Ada saat penuh masalah, penuh penat, susah sedih, enak tidak enak. Namun ada juga saat dimana tidak ada masalah sama sekali. Bahkan harus mencari dimana masalah berada.

Seperti aku saat ini.
Ketika kaki sedang mulai menginjak anak tangga pertama menuju lantai 4.
Terlintas dalam pikiran sesat.
Ketika aku nanti masuk surga, amiiin.
Disana yang ada hanya kesenangan. Hanya berisi kebahagiaan. Tidak ada kesedihan. Tidak ada permasalahan.
Sehari-dua hari. Seminggu-dua minggu. Sebulan-dua bulan. setahun-dua tahun. Seratus tahun-dua ratus tahun.
Okelah kita seneng-seneng terus.
Tetapi, disana kekal brooo!. Apakah tidak akan membosankan?!. Isinya cuman makan-minum. Bersenang-senang. Apakah tidak ingin mencari tantangan?.
Kalau di dunia, di Bumi, sesekali kita menantang alam dengan mendaki gunung, memanjat pohon kelapa, terjun dari ketinggian. Wallohu A'lam sangat terbatas berfikir kita.

Em..Omong-omong, kalau aku nanti bosan di surga, sesekali waktu lah... coba berkunjung ke Neraka. Hehe.. Tapi jangan lama-lama.

Demikianlah kehidupan. Hidup manusia dibumi ini sebenarnya sudah sangat lengkap dan seimbang. Musisi dari Kediri bilang "Bahkan, Lagu sedih pun... sangat indah untuk didengarkan".

Selasa, 23 April 2013

"Repot Banget Sih!" (sebuah Note dari Facebook)


Selasa, 5 Juli 2011, sekitar 16.50 WIB.....
Back To Dumai

Di Bandara Soekarno Hatta terminal B tujuan Sumatera sedang ramai. Juga di Gate B3 penuh sesak Mamalia tujuan Pekanbaru. Sudah 1 jam menunggu karena dikasih bonus "Dele" dari maskapai Kucing. Wajah-wajah jenuh, make up tampak luntur dan kantong kemih penuh memaksa banyak orang keluar masuk toilet tanpa henti hingga harus sedikit mengantri. Termasuk aku..,Aah..Sudah tak tahan menunggu giliran untuk mengambil nikmat Tuhan di satu jajaran jamban berdiri khusus kencing.

Saat sudah masuk giliranku.. sesaat ketika sedang menyeringai nikmat..Ah...Srrr.
Masuk 4 anak kedalam toilet pria dengan agak berlarian keburu agak terengah-engah... dan gaduh, sebut aja namanya
Ahmad (4 SD, Perawakan: Gendut Gede)
Wahyu (2 SD, Perawakan: Sedang)
Yudi (TK B, Perawakan: Wajah masih kekanakan)
Iyud (Mau TK, cerdas, sok berlagak dewasa, karena paling kecil badanya...tentunya anunya juga, cuma ikut mengantar teman-temannya kencing).

Terjadilah percakapan cepat dan keras diantara mereka, cukup berisik dan mengganggu konsentrasiku menikmati rahmat...Nya.
Iyud          : Ohh... kaya gini ya toiletnya? (matanya menyapu ruangan, agak kagum)
Ahmad      : Keren ya Yud? rumahmu ga ada toilet apa?
Yudi          : Jambannya kan halaman depan rumah, "kali"..haha
(Iyud, masih berdiri mengamati dengan memasukkan dua tanggannya kedalam saku celananya, masih dengan tujuan biar kliatan cool dan dewasa dihadapan kawan-kawannya)
Iyud          : Trusss...ini, kamu-kamu kencingnya dimana...
Wahyu      : ah lu anak kecil... ngompol dicelana aja sana
Ahmad     : Gini niiiih....
Ahmad langsung berlari mengambil giliran kedepan jamban berdiri. Dengan berjinjit agak kesulitan. Membuka resleting. Sedikit menurunkan celana. Dan...  "currr...!!" aah shit!! terlihat oleh semua termasuk aku menjadi saksi... 'AGAK TERCECER'
Iyud          : Hahaa... Yaah.. jaman sekarang... kaya gue dong pake PAMPERS..
                    REPOT BANGET SIH!

Hahahaha... ancurrr!! Aseem!! aku tersinggung!! cerdas juga tuh anak.

Memulai Senin 22 April 13 (Part1)


Hari Senin, waktu itu..

Karena baru sampai di kantor pukul 11.00 siang, alias sangat terlambat, maka aku belum sempat berkeliling menyapa teman-teman, rekan kerja dan bapak-bapak bos di ruang-ruang kerjanya. Dan sekarang, setelah makan siang, setelah mengisi perut, mengisi tangki bahan bakar untuk otak dan tubuhku, setelah sholat dhuhur di lantai 1, lantai dasar kantor, untuk mengisi tangki hati sehingga bersemangat lagi, aku bergegas melangkah kedepan lift dan sekarang sedang menunggu berdiri. Sesaat kemudian pintu lift terbuka, kemudian aku masuk lift dan pintu lift tertutup.

Aku melihat melalui sensor dimataku mendeteksi papan tombol di sudut kanan pintu dalam lift, ada nomor 1 sampai 3, ada tombol menutup pintu "><" dan membuka pintu lift "<>". Sinyal dari mataku mengirim ke otakku, kemudian otakku berfikir dengan energi dari makan siang, berproses... dan berproses sangat cepat. Selain pikiran logis/rasional dari otak kiri (kata ahli mengenai rasional adalah otak kiri) juga di imbangi otak kanan atau ah! sederhananya aku bilang berasal dari hati atau jiwa, khusunya sosial untuk bertemu rekan kerja. Pikiranku masih berputar dengan cepat melebihi kecepatan prosessor Quad Core. Dalam sepersekian detik sejak sensor mataku mendeteksi tombol lift, otakku sudah mendapatkan keputusan dan segera memerintahkan tangan untuk bergerak sangat cepat. Saat itu juga tanganku terlihat oleh mata bergerak dengan sempurna dan cepat menuju sebuah tombol, dan dengan sempurna pula dan pasti telunjuk jari "Tap!!" tertekanlah sebuah tombol. Tombol yang tertekan persis sesuai dengan perintah otak. Perintah yang dilaksanakan oleh tangan dikerjakan dengan sempurna dan cepat, kerja yang sangat bagus. Perfect.

Sesaat setelah tombol ditekan, apa yang terjadi.... Ada yang bergerak dari bagian lift. Bagian itu bergerak... "ZZzzzzt"... Dan benar pintu lift terbuka lagi, Terbuka lagi? Yup... Terbuka lagi tidak jadi pergi naik ke lantai manapun. Dan sekuen selanjutnya setelah tangan dengan sempurna mengerjakan tugasnya, kemudian kaki kanan bergerak melangkah kedepan disaksikan oleh mata bahwa kondisi lantai didepan lift aman untuk dipijak, kaki kanan melangkah sempurna dan cepat, dilanjutkan kaki kiri melangkah dengan sempurna juga. Oke done! Keluarlah tubuh ini dari dalam lift, "Kaki!! Well Done!!", Alhamdulillaah.

Otakku memikirkan dan sekali lagi membenarkan keputusan untuk keluar dari lift sebelum naik. Lebih baik lewat tangga. Alasan pertama, naik ke lantai ke dua kemudian ke lantai tiga adalah untuk melatih kaki menanjak biar lebih kuat. Alasan kedua, kompensasi hujan tadi pagi yang mengurangi jatah kaki untuk berlari pagi. Dan alasan ketiga, lebih cepat karena tujuanku ada di semua lantai secara berurutan, bukankah rekan kerjaku ada disetiap lantai, lantai dua, tiga dan empat. Yup! Keputusan tepat. Alasan Optional, preeet.... menghemat energi listrik, memberi kesempatan bagi yang lebih membutuhkan lift, untuk ibu hamil atau temen-temen yang kakinya masih kaku dipagi ini.

Dengan sadar, dengan kakiku, agak berlari naik kelantai dua. "Tap..tap..tap" Hap....! Kulihat seisi ruangan, kursi-kursi dibalik meja masih kosong, PC di meja juga masih mati, kulihat jam dinding masih jam 13.10, yup.... Mungkin rekan rekan masih sholat atau belum kembali dari istirahat. Segera kulanjutkan kaki ini melangkah menuju tangga berikutnya, yup... Lantai tiga. Go.. Go... Goo..!

Sampailah aku di lantai 3. Tiga meter disebelah kiri tangga lantai tiga terdapat pintu yang sudah terbuka, pintu ruang Operasi. Yup... Lantai tiga terdapat beberapa ruangan, yang dipisahkan oleh tembok-tembok partisi. Dari paling kiri terdapat ruang AI (Audit Internal) yang dipimpin oleh bapak Agus Supriyono, di sebelah kanan ruang AI terdapat ruangan Marketing yang dipimpin... Hm.... Oleh siapa sekarang... Haha sudah lama tidak ke kantor, yang aku kenal pak Catur, Hulail, Frestie, Rudi, Awang disana. Selanjutnya disebelah kanan ruang Marketing terdapat ruang COE (Community of Excelent) Ruangan ini ruangan yang cukup panjang untuk dijelaskan, intinya ruang ini pusat monitoring semua kegiatan dalam perusahaan dan unit-unit dari perusahaan. Dan Sebelah kanan COE inilah ruangan paling luas, Ruang Operasi, yang dipimpin bapak Agus Budi Santoso, ruang yang berada tepat 3 meter dikiri dari tangga lantai 2. Selanjutnya disebelah kanan ruang Operasi terdapat ruang pengadaan yang dipimpin bapak Agus PK.

Aku masuk keruang-ruang yang kusebutkan tadi ternyata masih pada kosong, kecuali ketika aku mau masuk ruang Operasi. Tepat sebelum kakiku melangkah masuk melalui pintunya. Ada sesosok "benda berbalut kain putih" tiba-tiba menyembul dari tengah pintu, dan reflek kakiku seketika terhenti dan terkaget. Ups! Peruut...! Menyembul dari pintu diikuti bagian tubuh yang lain sehingga tampak jelas siapa yang keluar dari pintu Ruang Operasi. "Ups... Assalaamualaikum mas Nudi, selamet siang... Pripun kabare? Kulo Bejo njenengan sinten?" sapa Orang tersebut dengan ramah dan senyum yang renyah membuat siapa saja terkesan dengan sapaannya. "Alaikum salam.. Pak Hari, saya Nudi jongos saking Kediri, Alhamdulillaah sehat". Ya... Bapak Suhari Kahar, beliau baru saja pensiun namun masih bersemangat dan menikmati selama di perusahaan. Beliau begitu ramah bersahaja dan membuat saya segan, sejak pertama bertemu beliau di Dumai, kemudian bekerja sama di Lampung - Besai, dilanjut beliau menjadi Project Manager di Simple Inspection PLTU Asam-asam, aku sangat terkesan dengan cara berkomunikasi dengan siapa saja, sangat menyenangkan, renyah dan harusnya, seharusnya saya belajar dari beliau. Dan selanjutnya, obrolan berlangsung dengan mengalir dan apa adanya dengan beliau, kemuadian saya masuk ruangan dan bercengkrama dengan beberapa rekan kerja, bertemu mas Dian yang sedang asik dengan gadget-gadgetnya. bertemu dengan Ferdiana, "Ibu kami" yang mengatur urusan Surat Perjalanan Dinas yang menurutku dia baik hati kok... meski banyak omongan, dia sedang ditemani anak buahnya "Surga" Jeng Jannah. Disampingnya Ferdiana, bertemu Ibu beranak satu Citra, yes ibu ini cukup stereo dan rancak bana!.

Oke, Over all ruang lantai 3 saat itu jam 13.30 masih sepi. Dan aku pun selesai bertemu rekan-rekan dan akhirnya memutuskan melanjutkan ke lantai 4 melalui tangga, yang berada tidak jauh dari tangga naik dari lantai 2 dan berada sekitar 3 meter juga dari pintu ruang Operasi lantai 3. Senang berada di perusahaan ini overall orang-orang disini ramah seperti keluarga, pressure tiap pekerjaan ditanggung bersama-sama, sangat jarang mengalami stress. Over all para manager sangat bertanggung jawab, bahkan dalam melindungi anak buahnya, juga bagaimana care nya para bos terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan-bawahan di lapangan. Salut untuk semua... I love it.

Hujan di pagi dua hari ini


Bismillahirrahmanirrahiim

Berniat memulai hari ini dengan dipenuhi ibadah

Beberapa hari ini aku tidak menulis seuatu
Dan dua hari ini Surabaya dibasahi air dari langit yang dicurahkan oleh Alloh di pagi hari.
Pastinya ini disengaja... Belum tahu apa maksud Alloh menurunkan hujan di pagi dua hari ini.
Bagi banyak orang terutama Bangkongers, Gamers, yang kerja shift sore, sudah pasti memahami dan mensyukuri dengan turunnya hujan di pagi dua hari ini telah menambah nikmatnya tidur pagi.
Juga bagi anak-anak payung, ibu-ibu payung yang ladang mata pencahariannya bertumpu pada terminal Bungurasih tentunya pagi-pagi sudah mendapat banyak berkah dari hujan di pagi dua hari ini, yang secara logika kebanyakan orang orang yang datang dari Krian ke barat - Mojokerto - Jombang - Kertosono - bahkan Kediri atau Madiun untuk beraktifitas di Surabaya, tak akan rela seragam dan sepatunya ketika tiba di tempat tujuannya, di kantor tempat kerjanya menjadi basah karena air berkah dari langit pagi. Terutama lagi, bagi banyak orang dari Surabaya yang akan pergi ke luar kota, pasti lebih banyak yang memakai jasa payung karena dari area ruang tunggu Treminal Bungurasih menuju Bus parkir tunggu penumpang terdapat jarak tanpa atap yang akan cukup membasahi tubuh meski berlari dari hujan.

Terminal Bungurasih, Kira kira setahun terakhir ini semakin padat. Pengguna bus juga semakin menggila. Mobilitas manusia samakin tinggi menggila. Seingatku dua tahun lau tidak separah ini. Kalau hari minggu maupun senin pagi sebelum subuh, aku berangkat naik bus dari Kediri, bus selalu cukup kosong, tempat duduk melimpah. Tapi tahun sekarang, aku pernah mengalami berangkat dari Ngadiluwih jam 2 pagi dimana orang orang seharusnya masih lelap tertidur, aku sudah harus berdiri dengan banyak orang di dalam bus. Tidak pernah sepi. Jaman sekarang, Mobilitas manusia sungguh luar biasa, dari sana kemari dari kemari kesana.

Hujan di pagi dua hari ini, bagi saya, yang di dua pagi ini dan rencananya hingga beberapa hari ke depan sudah berencana sejak hari minggu lalu, telah berniat tiap pagi berlari pagi, untuk meningkatkan stamina dan terutama libido yang agak surut, harus sedikit mengernyitkan senyum ceria yang selalu ada. Hujan di pagi dua hari ini sekenarionya sama, persis, dimulai ketika aku sudah melangkahkan kakiku 50 meter dari gerbang tempatku bermalam.

Di dua pagi ini, Tiap jam 5.20 pagi aku baru terjaga, tepat ketika subuh lima menit lagi habis. Tepat jam 5.30 kakiku sudah terbungkus oleh sepatu olah raga baru yang sudah lama terbungkus dalam kresek disamping kamar mandi. Aku melangkahkan kakiku keluar dari pintu menuju udara bebas yang segar. Ku gerakkan kepalaku kekanan dan kekiri, kugerakkan tanganku memutar kedepan dan kebelakang, kugerakkan kakiku agak meloncat bergerak tidak beraturan, kugoyang goyangkan pinggangku ke depan samping dan memutar yang jelas tidak teratur seperti goyanganya penyanyi dangdutan. Sekedar untuk meregangkan otot, menyiapkan otot otot ini sebelum berlari.

Bismillaah.. Dan aku mulai berjalan keluar dari gerbang... Sekitar 10 meter dari gerbang...mulai aku melangkah agak cepat...  basahnya tanah dan aspal belum menghilang sejak hujan semalam, saat itu aku baru menyadari bahwa langit agak mendung. Angin semilir terasa sejuk menghembus wajah dan beberapa menembus lubang hidungku dan dengan ritme yang tetap aku hirup udara itu hingga masuk kedalam dadaku... Subhanalloh begitu segar seolah mendesak sisa sisa udara pengap yang ada dalam dada, terasa pula serasa darah mulai mengalir dengan lebih sempurna dengan membawa oksigen-oksigen baru... Kepala mulai sedikit terasa bangun. Dan.. Langkahku mulai semakin cepat seperti mau berlari ketika sudah di 20 meter dari gerbang, "tap... Tap... Tap" suara sepatuku mulai mendepak aspal dengan semakin mantap. Ada genangan air tak jauh dari cekungan aspal.. Sensor yang ada dimataku segera mendeteksi dan reflek motorikku bergerak dengan cepat.. "Hap" kakiku melompat tanpa menyentuh air. "tap" dan saat itu pula "Tik", sebelum aku menyadari sensor-sensor peraba disekujur kulitku mendeteksi sesuatu, air, terasa kulit ditangan dan kepalaku merasakan titik air. Ada yang jatuh dari langit... Hanya sedikit dan kecil kecil.. Hanya titik air... Hanya beberapa titik air, cukup kontinyu... "Hap" aku melompat lagi tanpa sadar reflek di tubuhku menghindari genangan air, tidak akan menyurutkan semangatku. 

Pikiran bawah sadarku sedang berlari menggerakkan kaki dan menghindari genangan genangan air, sementara pikiran sadarku memikirkan titik titik air. Dengan cepat pikiran sadarku mengambil kesimpulan, titik air... titik air, pikirku dengan sadar titik air pagi hari itu biasa, mendung berembun sedikit berkabut diatas dan jatuhlah titik titik air dari langit. Oke! dengan mantap dari pikiran sadar diotak memerintahkan kepada otot-otot dikaki untuk lebih semangat berlari. "Hap hap "... "Tap...Tap".

Setelah berlari tidak jauh baru 40 meter dari Gerbang. Dengan cepatnya "Byurrrr"..... Air hujan sungguh telah berjatuhan kebumi dan mulai membasahi tubuhku, reflek bekerja, tak rela tubuhku basah karena hujan, tak rela baju dan sepatu ini basah, aku pun berlari dengan sekencangnya berbalik arah kembali masuk kedalam gerbang dan berlari lagi di bawah atap atap yang tak tertembus hujan. Fiuuhhh... Hujan di pagi dua hari ini membatalkan niatku. Oh... Sebagai ganti kecewa, aku putudkan tetap berlari, berlari-lari di sekitar teras yang pemandangan sekitarnya kurang menyenangkan untuk lari pagi.

Sementara itu, pikiran sadarku masih berfikir hujan di pagi dua hari ini, kenapa?, adakah Alloh menurunkan hujan ini dengan aku? apa karena bangunku yang kesiangan?, atau memang ada maksud lain dari Alloh supaya tidak bertemu dengan tukang pijit yang seminggu lalu tak sengaja bertemu di kios bunga pinggiran jalan ketika jalan pagi dan menawarkan pembesaran "anu"?. Subhanallooh... Maha Suci Alloh, Maha Tahu Alloh.

Rabu, 17 April 2013

Sejengkal Tanah


Merancang sebuah rumah yang kecil, yang effisien bahan bangunan, yang murah cukup memakan banyak waktu. Dan sampai sekarang juga gak selesai selesai. Penyebab pertama kenapa tidak selesai adalah tidak segeranya dimulainya pembangunan.. Haha... Karena lahan masih terpakai. Yang kedua memang niat untuk memulai yang belum kuat karena pertimbangan ini itu yang tidak tentu.

Lahan yang rencana akan dibangun rumah oleh kami adalah lahan perkampungan yang cukup luas, namun sayangnya memanjang, luas nya 50 ru atau sekita 762 m persegi. Kalau dikota, ini sudah tanah yang sangat luas. Justru bingungnya, membuat rumah yang tepat dengan lahan memanjang untuk sekarang maupun masa depan.

Lahan ini cukup strategis, berada disamping perempatan. Di pojok sudut tanah terdapat Polindes yang tiap harinya makin bertambah ramai, berharap kelak, semoga nanti, Polindes diperluas dan memakai salah satu sudut tanah kami. Kemudian, berjarak 20 meter kearah timur terdapat Sekolah Dasar Islam, juga TK. Kemudian sekitar 50 meter kearah utara terdapat Sekolah Dasar, dimana aku dulu juga sekolah disitu. Yang paling penting kearah selatan sekitar 50 meter juga terdapat kuburan, ya! Kuburan umum kampungku, jadi nanti kalo dari kami ada yang mati gak perlu jauh-jauh dari rumah heehee. Tapi untungnya tanah kami ini tidak terkesan angker, cukup jauh dari kuburan dan berada diseberang barat dijalan yang berbeda.

Dari segi history tanah ini, tanah ini menarik, dimulai dari lebih dari 1 tahun lalu. Alhamdulillaah disaat kami cuma punya uang 70 juta tetapi kepingin punya lahan tambahan. Kami iseng-iseng mencari dan akhirnya mendapat tanah yang dimiliki oleh orang terkaya dikampung kami, untungnya beliau bapaknya temen dari istriku, juga beliau kenal dengan keluarga besarku, keluarga kampung, jadi hal itu mempengaruhi cara pembayaran namun tidak mempengaruhi harga pembelian hehe. Alhamdulillaah boleh dibeli 104 juta, tidak berubah dari harga penawaran huufft.... tapi dengan uang 70 juta bisa kami beli. Yup... sisa 34 juta kami cicil setahun tanpa bunga.

Nah tanah itu sekarang dikelola oleh orang disebelah tanah, tetangga, sebut saja pak S, buruh tani, yang berkeluarga sederhana. Tapi sayangnya pak S ini tidak pernah minta ijin ketika tanah sudah berpindah tangan ke kami, beliau tetap mengolah tanah, beliau juga tidak pernah bersua sekalipun menemui kami sebagai pemilik tanah. Namun untungnya istrinya masih beritikad baik selalu membagi hasil kebun dari tanah tersebut. Alhamdulillaah kadang dapet kacang, dapet terong, dapet ketela.

Satu waktu kami berkunjung ke kebun bersama istri dan anak, disana kebetulan ada pak S. Ketika mengetahui kami ada di situ beliau tidak berinisiatif menemui kami. Ohh... Mungkin beliau nggak melihat, beliau sudah berumur, akhirnya aku datang masuk ke rerimbunan kebun dan berkenalan. Dan kesan pertama ketika ngobrol dengan beliau kurang menyenangkan, tetap acuh kepada kami dan berkomentar yang bernada negatif mengenai batas tanah, padahal tanpa saya tanya beliau sudah berkomentar "saya tidak tahu lho mas.. Batas batas tanah ini". By the way seharusnya gak perlulah ngomong gitu kalau beliau nggak tahu, tapi sebagai pengolah tanah yang sudah setahun lebih di tanah itu seharusnya tahu. Karena samping kiri kanan tanah tersebut adalah tetangga beliau, bahkan ada hubungan saudara dengan beliau, yang pastinya sesekali pernah berbasa basi dengan tetangganya mengenai batas tanah tersebut. Yang kedua, ketika saya menyampaikan rencana saya mengenai pembangunan rumah beberapa bulan kedepan, sekitar dua bulan lagi, beliau langsung mengatakan "ya boleh saja... Tapi ya mohon diganti (dengan uang) untuk tanaman yang sudah terlanjur saya tanam (pepaya sekita 50 buah yang sudah mulai berbuah)". Dan banyak percakapan yang kurang menyenangkan mengenai permintaannya untuk penggantian tanaman... Yaahh... Padahal beliau nggak pernah minta ijin mengolah tanah, juga nggak ada sewa... Justru seharusnya kami yang seharusnya mendapat uang sewa. Bahkan setelah membeli tanah tersebut, setahun yang lalu, dari kami sudah menyampaikan kekeluarga mereka (saat itu yang kami temui istrinya) bahwa sewaktu waktu kami akan membangun rumah ditanah tersebut, mohon untuk menyeseuaikan.

Setelah bertemu dengan pak S, saya cukup kepikiran dan memakan pikiran. Istri saya bilang nggak usah di ambil hati nggak penting beliau, secara hukum gak ada hak apaun dimiliki pak S atas tanah tersebut. Berselang tiga bulan setelah bertemu pak S, ketika saya pulang dari kalimantan, ketika liburan, kami mendapat berita bahwa pak S meninggal dunia karena jatuh dari pohon ketika mengambil rambanan (dedaunan untuk ternak). Innalillaahiwainnalillaahi rajiuun dan subhanallooh. Kami memaafkan pak S dan semoga diampuni semua dosa juga amal amal nya diterima oleh Tuhan

Selasa, 16 April 2013

Alhamdulillaah


Beberapa hari yang menyengangkan. Yap... Bukan karena banyak uang atau ada pesta atau acara yang have fun, but just karena mau empat hari ini aku bisa berkumpul full four whole day sama anak sama istri. This is my own heaven, sangat menyenangkan dan bahagia seneng penuh cinta dan penuh kasih sayang.

Beberapa hari ini juga menginspirasi beberapa pemikiran dari pengalaman, salah satunya perasaan malu. Di satu momen ketika berjalan-jalan sama anak istri  di perkampungan, naik sepeda motor berboncengan. Saat menikmati dijalanan yang sudah beraspal dan cukup mulus disalah satu sudut kampung melintas mobil mewah meski bukan mercy mendahului dari sisi kanan wusss... Dengan suara berdesir nyaris tak terdengar, terbayang suasana sejuk didalamnya tanpa sinar matahari, seiring dengan itu muncul dari dalam hati ada rasa minder... Kasian sama anak istri harus kepanasan juga kena angin. Tapi ketika ku lirik dari spion sepeda melihat istri dan anak tersenyum ceria bahagia. Malu itu serasa pergi, ini rasa syukur memiliki keluarga yang cueria dan cuantik cantik tak ternilai dengan mobil dingin ber AC nan nyaman. Alhamdulillaaah itu yang terucap tidak semua keluarga memiliki kebahagiaan dalam keluarga.

Senin, 15 April 2013

Bismillaahirrahmanirrahiim


Kenapa judul itu tertulis..?
Hanya spontanitas saja... Sebuah kalimat yang muncul dari bawah sadar yang sudah tertanam.
Kalau saya renungi secara pribadi makna kalimat itu mengingatkan saya pada banyaknya nikmat pagi ini.

Mari coba kita hitung dan buktikan seperti yang pernah orang-orang bilang, bener nggak sih kita gak bisa hitung banyaknya nikmat yang dikaruniakan oleh Tuhan, kita hitung 100 nikmat Tuhan yang terlintas dipikiran kita..bisa dengan mudah nggak.

Oke yuk kita mulai nikmat pagi saya :
  1. Bisa sarapan soto daging
  2. Bisa makan tanpa sariawan pagi ini
  3. Habis itu minum kopi
  4. Bayar kopi di bayarin temen padahal dah nolak2
  5. Habis ngopi badan jadi seger ngantuk semalam ilang
  6. Perasaan Urinate lancar
  7. Pipis lancar
  8. Badan sehat
  9. Bisa mandi.. air cukup
  10. Sudah ada sabun pula di kamar mandi
  11. Bisa bercanda ria sama temen temen
  12. Internet wus wus download AC3
  13. Punya duit cukup
  14. Telpon istri mudah
  15. Kabar anak sehat
  16. Denger anak ceria
  17. Denger mamanya juga ceria
  18. Masih nggak punya utang
  19. Tangan bisa ngetik lancar
  20. Laptop listrik aman
  21. Handphone lancar
  22. Internet lancar
  23. Disapa temen lama seneng
  24. Punya sepatu meski agak jelek tapi lumayan
  25. Bisa ketemu teman teman
  26. Bisa sikat gigi
  27. Gigi sehat
  28. Mulut Sehat
  29. Hidung nafas lancar
  30. Kaki buat jalan lancar
  31. Penglihatan terang
  32. Kentut lancar
  33. Badan gak gatel
  34. Udara sejuk
  35. Nemu battery gratis untuk mouse
  36. Semalam bisa gedebukan main musik
  37. Bisa sholat dengan badan sehat
  38. Pekerjaan lancar
  39. Gak ada masalah sama sekali hari ini
  40. Pikiran tenang
  41. Bisa dengerin radio ss
  42. Mo nyapa temen siapa saja bisa
  43. Ada koran jawa pos datang tiap hari
  44. Masih punya tabungan banyak
  45. Gak ada nyamuk
  46. Masih punya istri cantik
  47. Masih punya anak lucu
  48. Masih punya ibuk baik
  49. Masih punya temen baik
  50. Gak ada musuh
  51. Mau kemana saja bisa dengan mudah
  52. Wajah gak jelek banget
  53. Komputer lancar gak rewel.. Gak rewel banget
  54. Handphone juga sehat
  55. Pulsa gak ada kendala
  56. Charger Laptop juga sehat habis jatuh
  57. Charger HP juga sehat
  58. Bisa dengerin pake Hnadsfree bagus
  59. Telinga gak kopok
  60. Temen temen banyak komunikasi positif
  61. Punya istri baik
  62. Punya saudara juga baik baik
  63. Punya baju bagus bagus
  64. Punya tas juga bagus
  65. Gak ada bencana kecil
  66. Gak ada perang
  67. Dunia umumnya juga damai
  68. Harga pangan juga murah
  69. Bisa makan dimana dan kapan aja
  70. Mau makan tinggal kewarung tinggal pilih
  71. Mau jalan jalan tinggal keluar
  72. Mau Nonton film tinggal ke bioskop
  73. Mau cari diinternet juga tinggal download
  74. Mau lihat pengajian tinggal buka yutub
  75. Mau lihat motivasi tinggal lihat yutub
  76. Mau dengerin al Quran tinggal buka laptop
  77. Dengnerin al Quran dari hp juga bisa
  78. Dengerin larasati jazz version enak banget
  79. Masih punya rasa kangen sama anak
  80. Masih punya rasa kangen sama istri
  81. Punya rasa cinta sama anak
  82. Punya rasa cinta sama istri
  83. Istri sayang aku
  84. Anak lucu nggak takut sama aku meski ditinggal berbulan
  85. Bosen ada hiburan Onet di HP
  86. Bisa chatting sama siapa saja yang kita mau
  87. Burung masih bisa tegang
  88. Badan gak ada yang capek capek
  89. Gak punya penyakit kulit
  90. Rambut masih bagus
  91. Mau minum apa aja tinggal ambil diwarung
  92. Air putih bening seger tersedia setiap saat tanpa masak
  93. Kuku tangan masih tumbuh bagus untuk garuk garuk
  94. Jari jari bisa bermain gitar dengan baik
  95. Hidung masih tumbuh rambut untuk nyaring kotoran
  96. Keringat gak bau
  97. Naik turun tanggan bisa sambil lari
  98. Perasaan seneng
  99. Perasaan positif
  100. Masih bisa tersenyum

Alhamdulillaah... Ternyata cukup sulit juga... Mikirnya.

Rabu, 10 April 2013

Apa sajalah...


Garuk garuk kepala...lagi
Pasang earplug di telinga...
Buka youtube..., Cari lagu..., Cari lagu yang unik..., Mulai mengetik Xfactor America
Ketemu Tate... Country song...., tuktuktuk.... dengerdengerdenger...listenlistenlisten, huft... menurutku just easy listening... Cukup membosankan untuk suasana saat ini
Lagu-lagu America gak ketemu yang menarik yang dari X factor

Meluncur lagi ah... Coba pindah ke Eropa... Ketemu X factor UK, United Kingdom...
Ketemu Next Generation... Klik Beberapa lagunya...
Enak enak.. Tapi....... menurutku juga standart masih kalah sama Nu Dimension Indonesia...
Ah....

Garuk garuk Hidung ... Mo ngapain....Em....
tik tok tik tok....
ngapain....?

Musik gak ada yang menarik....
Buka Suara Surabaya ajalah!, streaming radio, lama nggak menjelajah Surabaya melalui suara.

Masih dengan Suara Surabaya.
Buka One Note dan mulai menarikan jari diatas keyboard.
Inilah dunia! sekarang anda mau pergi kemana?, mau nonton apa?, tinggal klik atau touch your screen

Hiburan, intinya memanjakan indra yang panca kita. Penciuman. Peraba. Perasa. Penglihatan. Pendengaran
Yang paling sering dimanjakan adalah indra Perasa, penglihatan dan pendengaran.

Kalau perut lagi kenyang ya... Manjakan penglihatan dengan yang indah-indah atau mendengarkan musik atau cerita yang baik baik.

Mau berinteraksi dengan orang lain juga bisa melalui facebook atau yang lain sungguh termanjakan dengan bermalas-malasan... Tapi entah semua ini terasa masih ada yang hilang.. Beberapa soulnya hilang? Apa ya?
Untuk hal yang itu memerlukan perenungan yang lebih dalam dan untuk saat ini bukan saat untuk merenung hahaa....

Em... Garuk garuk kepala lagi..
Apa ya....?