Hari Senin,
waktu itu..
Karena baru
sampai di kantor pukul 11.00 siang, alias sangat terlambat, maka aku belum
sempat berkeliling menyapa teman-teman, rekan kerja dan bapak-bapak bos di
ruang-ruang kerjanya. Dan sekarang, setelah makan siang, setelah mengisi perut, mengisi tangki
bahan bakar untuk otak dan tubuhku, setelah sholat dhuhur di lantai 1, lantai dasar kantor,
untuk mengisi tangki hati sehingga bersemangat lagi, aku bergegas melangkah kedepan lift
dan sekarang sedang menunggu berdiri. Sesaat kemudian pintu lift terbuka, kemudian aku masuk lift dan
pintu lift tertutup.
Aku melihat
melalui sensor dimataku mendeteksi papan tombol di sudut kanan pintu dalam lift, ada nomor 1 sampai 3, ada
tombol menutup pintu "><" dan membuka pintu lift
"<>". Sinyal dari mataku mengirim ke otakku, kemudian otakku
berfikir dengan energi dari makan siang, berproses... dan berproses sangat cepat. Selain pikiran logis/rasional dari
otak kiri (kata ahli mengenai rasional adalah otak kiri) juga di imbangi otak
kanan atau ah! sederhananya aku bilang berasal dari hati atau jiwa, khusunya
sosial untuk bertemu rekan kerja. Pikiranku masih berputar dengan cepat melebihi kecepatan prosessor Quad Core. Dalam
sepersekian detik sejak sensor mataku mendeteksi tombol lift, otakku sudah
mendapatkan keputusan dan segera memerintahkan tangan untuk bergerak sangat
cepat. Saat itu juga tanganku terlihat oleh mata bergerak dengan sempurna dan
cepat menuju sebuah tombol, dan dengan sempurna pula dan pasti telunjuk jari
"Tap!!" tertekanlah sebuah tombol. Tombol yang tertekan persis sesuai
dengan perintah otak. Perintah yang dilaksanakan oleh tangan dikerjakan
dengan sempurna dan cepat, kerja yang sangat bagus. Perfect.
Sesaat
setelah tombol ditekan, apa yang terjadi.... Ada yang bergerak dari bagian
lift. Bagian itu bergerak... "ZZzzzzt"... Dan benar pintu lift
terbuka lagi, Terbuka lagi? Yup... Terbuka lagi tidak jadi pergi naik ke lantai
manapun. Dan sekuen selanjutnya setelah tangan dengan sempurna mengerjakan
tugasnya, kemudian kaki kanan bergerak melangkah kedepan disaksikan oleh mata
bahwa kondisi lantai didepan lift aman untuk dipijak, kaki kanan melangkah
sempurna dan cepat, dilanjutkan kaki kiri melangkah dengan sempurna juga. Oke
done! Keluarlah tubuh ini dari dalam lift, "Kaki!! Well Done!!",
Alhamdulillaah.
Otakku
memikirkan dan sekali lagi membenarkan keputusan untuk keluar dari lift sebelum
naik. Lebih baik lewat tangga. Alasan pertama, naik ke lantai ke dua kemudian
ke lantai tiga adalah untuk melatih kaki menanjak biar lebih kuat. Alasan kedua,
kompensasi hujan tadi pagi yang mengurangi jatah kaki untuk berlari pagi. Dan
alasan ketiga, lebih cepat karena tujuanku ada di semua lantai secara
berurutan, bukankah rekan kerjaku ada disetiap lantai, lantai dua, tiga dan
empat. Yup! Keputusan tepat. Alasan Optional, preeet.... menghemat energi listrik, memberi
kesempatan bagi yang lebih membutuhkan lift, untuk ibu hamil atau temen-temen
yang kakinya masih kaku dipagi ini.
Dengan
sadar, dengan kakiku, agak berlari naik kelantai dua. "Tap..tap..tap"
Hap....! Kulihat seisi ruangan, kursi-kursi dibalik meja masih kosong, PC di
meja juga masih mati, kulihat jam dinding masih jam 13.10, yup.... Mungkin
rekan rekan masih sholat atau belum kembali dari istirahat. Segera kulanjutkan
kaki ini melangkah menuju tangga berikutnya, yup... Lantai tiga. Go.. Go...
Goo..!
Sampailah
aku di lantai 3. Tiga meter disebelah kiri tangga lantai tiga terdapat pintu yang
sudah terbuka, pintu ruang Operasi. Yup... Lantai tiga terdapat beberapa
ruangan, yang dipisahkan oleh tembok-tembok partisi. Dari paling kiri terdapat
ruang AI (Audit Internal) yang dipimpin oleh bapak Agus Supriyono, di sebelah
kanan ruang AI terdapat ruangan Marketing yang dipimpin... Hm.... Oleh siapa
sekarang... Haha sudah lama tidak ke kantor, yang aku kenal pak Catur, Hulail,
Frestie, Rudi, Awang disana. Selanjutnya disebelah kanan ruang Marketing
terdapat ruang COE (Community of Excelent) Ruangan ini ruangan yang cukup
panjang untuk dijelaskan, intinya ruang ini pusat monitoring semua kegiatan
dalam perusahaan dan unit-unit dari perusahaan. Dan Sebelah kanan COE inilah
ruangan paling luas, Ruang Operasi, yang dipimpin bapak Agus Budi Santoso,
ruang yang berada tepat 3 meter dikiri dari tangga lantai 2. Selanjutnya
disebelah kanan ruang Operasi terdapat ruang pengadaan yang dipimpin bapak Agus
PK.
Aku masuk
keruang-ruang yang kusebutkan tadi ternyata masih pada kosong, kecuali ketika
aku mau masuk ruang Operasi. Tepat sebelum kakiku melangkah masuk melalui
pintunya. Ada sesosok "benda berbalut kain putih" tiba-tiba menyembul dari tengah pintu, dan reflek
kakiku seketika terhenti dan terkaget. Ups! Peruut...! Menyembul dari pintu
diikuti bagian tubuh yang lain sehingga tampak jelas siapa yang keluar dari
pintu Ruang Operasi. "Ups... Assalaamualaikum mas Nudi, selamet siang...
Pripun kabare? Kulo Bejo njenengan sinten?" sapa Orang tersebut dengan
ramah dan senyum yang renyah membuat siapa saja terkesan dengan sapaannya.
"Alaikum salam.. Pak Hari, saya Nudi jongos saking Kediri, Alhamdulillaah
sehat". Ya... Bapak Suhari Kahar, beliau baru saja pensiun namun masih
bersemangat dan menikmati selama di perusahaan. Beliau begitu ramah bersahaja
dan membuat saya segan, sejak pertama bertemu beliau di Dumai, kemudian bekerja
sama di Lampung - Besai, dilanjut beliau menjadi Project Manager di Simple
Inspection PLTU Asam-asam, aku sangat terkesan dengan cara berkomunikasi dengan
siapa saja, sangat menyenangkan, renyah dan harusnya, seharusnya saya belajar dari
beliau. Dan selanjutnya, obrolan berlangsung dengan mengalir dan apa adanya
dengan beliau, kemuadian saya masuk ruangan dan bercengkrama dengan beberapa
rekan kerja, bertemu mas Dian yang sedang asik dengan gadget-gadgetnya. bertemu
dengan Ferdiana, "Ibu kami" yang mengatur urusan Surat Perjalanan
Dinas yang menurutku dia baik hati kok... meski banyak omongan, dia sedang ditemani anak buahnya
"Surga" Jeng Jannah. Disampingnya Ferdiana, bertemu Ibu beranak satu Citra, yes ibu ini
cukup stereo dan rancak bana!.
Oke, Over
all ruang lantai 3 saat itu jam 13.30 masih sepi. Dan aku pun selesai bertemu
rekan-rekan dan akhirnya memutuskan melanjutkan ke lantai 4 melalui tangga,
yang berada tidak jauh dari tangga naik dari lantai 2 dan berada sekitar 3
meter juga dari pintu ruang Operasi lantai 3. Senang berada di perusahaan ini
overall orang-orang disini ramah seperti keluarga, pressure tiap pekerjaan
ditanggung bersama-sama, sangat jarang mengalami stress. Over all para manager
sangat bertanggung jawab, bahkan dalam melindungi anak buahnya, juga bagaimana
care nya para bos terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan-bawahan di
lapangan. Salut untuk semua... I love it.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar