Kesabaran
adalah suatu yang sangat berat. Saat bersabar dari suatu kejadian, kejadian itu
akan membekas hingga tua. Perasaan untuk mengikhlaskan suatu kejadian sangat
berat dilupakan. Kaitan dengan kesabaran sangat erat dengan pendzaliman. Saat
seseorang di dzalimi dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, maka dia harus
bersabar. Dalam perjalanan hidup hampir semua orang pernah didzalimi oleh orang
lain. Pada umumnya akan meninggalkan bekas luka yang mendalam dalam hati.
Ketidak ikhlasan yang membekas hingga tua. Apakah seperti itu, mereka sudah
bersabar?. Kesabaran kita seharusnya memang tidak ada habisnya.
Berkaitan
dengan pertanyaan mas Fauzi, ditulisan saya yang berjudul "Sejengkal
Tanah". Juga berkaitan dengan kesabaran. Ketika hak kita direbut oleh
orang lain, ada pilihan memerangi atau bersabar. Apa yang kita pilih?. Harus
kita pertimbangkan baik dan buruk dari tindakan yang kita ambil.
Beberapa
kejadian memang saya memilih merelakan hak saya di ambil orang, dengan niat
bersabar karena Tuhan, karena semua yang ada di dunia ini milik Tuhan. Tentu
saja ini tidak mudah. Perasaan tidak Ikhlas dan merasa didzalimi akan terus
membekas dalam ingatan.
Seperti
dalam cerita Sejengkal Tanah. Setelah Bapak S meninggal, saya merasa iba dengan
keluarga beliau yang dalam kondisi ekonomi lemah. Dia meninggalkan seorang
istri dan seorang anak. Maka setelah sepeninggal Bapak S, pepaya yang di tanam
beliau tidak saya pangkas semuanya. Saya biarkan tetap berbuah untuk pohon
pepaya yang sehat. Sedangkan yang tampak tidak berbuah dan tidak sehat saya
pangkas. Semoga tindakan yang saya lakukan saling menguntungkan dan tidak
merugikan siapapun.
Jadi
pertimbangannya sebagai berikut:
- Pohon pepaya bisa tetap memberi manfaat orang lain, istri bapak S.
- Menjaga hubungan baik antara saya dan keluarga Bapak S, yang kelak akan menjadi tetangga saya.
- Di antara tanaman pepaya saya tanami tebu, untuk bibit kelak di tanam di sawah kami.
Dan setelah
kami aplikasikan tindakan tersebut. Hubungan kami dengan keluarga almarhum
bapak S tetap baik. Beberapa kali panen pepaya kita juga mendapat manfaat.
Bahkan panen daun pepaya 10 ribu rupiah, oleh keluaraga bapak S uang tersebut
juga diantar kepada kami. Sementara tanaman tebu yang kami tanam diantara pohon
pepaya tetap bisa tumbuh dengan baik. Alhamdulillaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar