Rabu, 22 Mei 2013

Sabar (Part 2)


Kesabaran adalah suatu yang sangat berat. Saat bersabar dari suatu kejadian, kejadian itu akan membekas hingga tua. Perasaan untuk mengikhlaskan suatu kejadian sangat berat dilupakan. Kaitan dengan kesabaran sangat erat dengan pendzaliman. Saat seseorang di dzalimi dan dia tidak bisa berbuat apa-apa, maka dia harus bersabar. Dalam perjalanan hidup hampir semua orang pernah didzalimi oleh orang lain. Pada umumnya akan meninggalkan bekas luka yang mendalam dalam hati. Ketidak ikhlasan yang membekas hingga tua. Apakah seperti itu, mereka sudah bersabar?. Kesabaran kita seharusnya memang tidak ada habisnya.

Berkaitan dengan pertanyaan mas Fauzi, ditulisan saya yang berjudul "Sejengkal Tanah". Juga berkaitan dengan kesabaran. Ketika hak kita direbut oleh orang lain, ada pilihan memerangi atau bersabar. Apa yang kita pilih?. Harus kita pertimbangkan baik dan buruk dari tindakan yang kita ambil.

Beberapa kejadian memang saya memilih merelakan hak saya di ambil orang, dengan niat bersabar karena Tuhan, karena semua yang ada di dunia ini milik Tuhan. Tentu saja ini tidak mudah. Perasaan tidak Ikhlas dan merasa didzalimi akan terus membekas dalam ingatan.

Seperti dalam cerita Sejengkal Tanah. Setelah Bapak S meninggal, saya merasa iba dengan keluarga beliau yang dalam kondisi ekonomi lemah. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak. Maka setelah sepeninggal Bapak S, pepaya yang di tanam beliau tidak saya pangkas semuanya. Saya biarkan tetap berbuah untuk pohon pepaya yang sehat. Sedangkan yang tampak tidak berbuah dan tidak sehat saya pangkas. Semoga tindakan yang saya lakukan saling menguntungkan dan tidak merugikan siapapun.

Jadi pertimbangannya sebagai berikut:
  1. Pohon pepaya bisa tetap memberi manfaat orang lain, istri bapak S.
  2. Menjaga hubungan baik antara saya dan keluarga Bapak S, yang kelak akan menjadi tetangga saya.
  3. Di antara tanaman pepaya saya tanami tebu, untuk bibit kelak di tanam di sawah kami.

Dan setelah kami aplikasikan tindakan tersebut. Hubungan kami dengan keluarga almarhum bapak S tetap baik. Beberapa kali panen pepaya kita juga mendapat manfaat. Bahkan panen daun pepaya 10 ribu rupiah, oleh keluaraga bapak S uang tersebut juga diantar kepada kami. Sementara tanaman tebu yang kami tanam diantara pohon pepaya tetap bisa tumbuh dengan baik. Alhamdulillaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar